kupu

Selasa, 20 November 2012

RPP SMK kelas X


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP- NO. 1.1

Nama Sekolah
:
SMK Negeri 8 Malang
Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
:
 I / Ganjil
Alokasi Waktu
:
3 x 45 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi
:
Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia   setara tingkat  Semenjana.
Kompetensi Dasar  
:
1.1 Menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak
Indikator
:
1.    Mengidentifikasi informasi  lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku (rasa ingin tahu)
2.    Menunjukkan contoh kata yang dilafalkan dengan intonasi dan jeda yang tidak baku dan yang baku dengan benar (kerja keras)
3.    Mengungkapkan komentar terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku (kreatif)

Nilai Karakter
:
Rasa ingin tahu, kerja keras, kreatif


I.  TUJUAN PEMBELAJARAN
1.    Siswa dapat mengidentifikasi informasi  lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dengan mengategorikannya degan tepat
2.    Siswa menunjukkan contoh kata yang dilafalkan dengan intonasi dan jeda yang tidak baku dan yang baku dengan benar
3.    Siswa mengungkapkan komentar terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku setelah menyimak dialog bertema “Runtuhnya Kapitalisme Global” dengan tepat


II. MATERI AJAR
      Bahasa termanifestasi dalam bentuk kalimat. Kalimat terdiri dari unsur segmental dan unsur suprasegmental. Unsur segmental berupa rentetan bunyi yang dilambangkan dengan huruf yang diucapkan dengan lafal. Unsur suprasegmental berupa intonasi. Unsur terpenting dalam intonasi adalah : tekanan, nada, durasi, dan jeda/perhentian.
1.    Tekanan
Tekanan/ stress à keras-lembutnya bagian ujaran tertentu.
Dalam  bahasa-bahasa tertentu, tekanan berfungsi untuk membedakan arti. Misalnya, bahasa Arab, /la/ artinya ‘sungguh’ , sedangkan /la/  artinya ‘tidak’ . Dalam bahasa Batak Toba, /bontar/ artinya’putih’, sedangkan /bontar/ artinya ‘darah’. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, tekanan diberikan pada kata atau bagian tertentu dari kalimat yang dipentingkan atau dipertentangkan dengan kalimat lain.
Contoh :
-          Buku itu dibeli oleh paman
-          Buku itu dibeli oleh paman


2     Nada
Nada/pitch à naik turun / tinggi rendahnya arus ujaran dalam pelafalan kalimat. Nada tinggi dipakai oleh yang sedang marah, sedangkan nada rendah dipakai oleh orang yang sedanga sedih. Nada memiliki peranan penting dalam pembentukan isi/jenis kalimat. Kalimat berita menggunakan nada akhir menurun, dilambangkan dengan tanda titik (.), Kalimat perintah menggunakan nada mendatar, dilambangkan dengan tanda seru (!). Kalimat Tanya menggunakan nada akhir naik, dilambangkan dengan tanda Tanya (?).
                     3.  Durasi
           Durasi à panjang pendeknya waktu yang diperlukan untuk mengucapkan segmen bahasa.
                     Contoh :
-          Lukisan itu indah sekali.
-          Lukisan itu in__dah sekali.
-          Lukisan itu indah__ sekali.
      4. Jeda /Perhentian
             Jeda merupakan kesenyapan antarbagian ujaran yang mengisyaratkan batas-batas satuan ujaran. Kesenyapan-kesenyapan itu dapat membatasi kata, frase, klausa atau kalimat. Dalam bahasa tulis kesenyapan ditandai dengan : garis miring (/), tanda koma (,), titik koma (;), titik dua (J, tanda hubung (-), ataupun tanda pisah (--).

      Secara fungsional unsur-unsur segmental kalimat mengemban suatu fungsi, apakah sebagai subjek (S), predikat (P), objek (O), ataupun keterangan (K). Sebuah kalimat lengkap harus ada S dan P dengan intonasi selesai. Sedangakan kalimat tak lengkap intonasinya terasa tidak selesai.
     
Kalimat Lengkap
Bukan Kalimat lengkap
-          Adegan itu menakjubkan.
-          Menakjubkan adegan itu
-       Adegan yang menakjubkan itu
-       Itu adegan
      Bahasa baku merupakan salah satu variasi bahasa yang pada umumnya mengacu pada bahasa orang terdidik/terpelajar dalam situasi resmi/formal baik lisan maupun tulis dengan tidak menampakkan cirri kedaerahan atau asing.

                     Bahasa baku sering digunakan dalam :
1)    Komunikasi resmi, misalnya surat resmi atau dinas, pengumuman resmi,perundang-undangan.
2)    Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, buku keilmuan, tesis, desertasi.
3)    Pembicaraan di lembaga, di sekolah, kuliah, rapat, konferansi, konggres, pidato kenegaraan.
4)    Pembicaraan dengan orang yang dihormati, dengan atasan, pejabat, guru/dosen, dengan orang yang baru dikenal.

Ciri-ciri Bahasa Baku :
            1). Menggunakan lafal, tekanan, intonasi yang sesuai dengan sistem bunyi bahasa Indonesia.
2)    Menggunakan penempatan jeda yang sesuai dengan satuan makna/sintaksisnya.
3)    Dalam bahasa tulis, harus sesuai dengan EYD dan Pedoman Pembentukan Istilah.
4)    Menggunakan kata-kata baku yang sesuai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menghindari pemakaian bahasa gaul, daerah maupun asing.
5)    Menghindari pemakaian bentuk-bentuk ketatabahasaan yang menyimpang dari kaidah baik morfologi maupun sintaksis.




III. METODE PEMBELAJARAN
-        Metode               :   Performansi
-        Strategi               :    Dengarkan-Contohkan-Ungkapkan-Perankan


IV.  LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
  1. Kegiatan Awal  (15 menit) :
1)    Siswa mengondisikan kelas, berdoa, dan presensi.
2)    Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
3)    Siswa menghubungkan tujuan pembelajaran dengan pelafalan dari bahasa ibu yang digunakan
4)    Siswa bertanya jawab tentang lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim
B.  Kegiatan Inti  (100 menit)  :
1)    Siswa menyimak rekaman berita yang bertema Runtuhnya Kapitalisme Global
2)    Siswa mencatat lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang terdapat dalam rekaman tersebut dengan penuh rasa ingin tahu.
3)    Siswa megungkapkan secara lisan tentang lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim yang telah diidentifikasi dari rekaman tersebut.
4)    Siswa membandingkan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim dengan yang lazim yang telah diidentifikasi dari rekaman tersebut.
5)    Siswa membuat contoh kata dan kalimat dengan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku
6)    Siswa mengaplikasikan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dalam konteks berperan sebagai pembaca berita dengan kerja keras.
7)    Siswa menampilkan pembacaan berita secara kreatif dengan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku secara bergiliran.
8)    Siswa lain memberi komentar terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dari pembacaan temannya secara kreatif.
C. Kegiatan Akhir  (20 menit)     :  
1)    Siswa bersama dengan guru memberi kesimpulan terhadap pembelajaran tentang lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku
2)    Siswa mengaitkan kegiatan menyimak untuk mengidentifikasi lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dalam kehidupan sehari-hari
3)    Siswa menyimak informasi tentang pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

V. MEDIA
-             Rekaman pembacaan berita bertema Runtuhnya Kapitalisme Global

VI. SUMBER BELAJAR
-                            Permatahati, Indah. 2012. Bahasa Indonesia Semester 1. Tidak diterbitkan. (hal 2-10)
-          Irman, Mohammad.2008.Bahasa Indonesia 1untuk SMA/MAK Semua Program Kejuruan Kelas X. Depdiknas:Jakarta (BSE)


VII. PENILAIAN
1.    Jenis Penilaian : tes
Bentuk Penilaian : tes menyimak
Instrumen : Perintah kerja siswa!
Buatlah teks berita kreatif kemudian bacakan di depan dengan memperhatikan lafal, intonasi, tekanan, dan jeda yang lazim/baku!

Rubrik Penilaian
No
Nama
Aspek yang Dinilai
Lafal
Intonasi
Tekanan
Jeda












Keterangan:
Lafal
Skor 5 jika pengucapan/pelafalan jelas, volume sesuai
Skor 3 jika pengucapan/pelafalan kurang jelas, volume kurang sesuai
Skor 1 jika pengucapan/pelafalan tidak jelas, volume tidak sesuai
Intonasi
Skor 5 jika intonasi/naik turun suara tepat
Skor 3 jika intonasi/ naik turun suara kurang tepat
Skor 1 jika intonasi/ naik turun suara tidak tepat
Tekanan
Skor 5 jika tekanan pada bagian-bagian tertentu tepat dan sesuai dengan maksud
Skor 3 jika tekanan pada bagian-bagian tertentu kurang tepat dan sesuai dengan maksud
Skor 1jika jika tekanan pada bagian-bagian tertentu tidak tepat dan sesuai dengan maksud
Jeda
Skor 5 jika jeda tepat dan sesuai maksud
Skor 3 jika jeda kurang tepat dan sesuai dengan maksud
Skor 1jika jeda tidak tepat dan tidak sesuai dengan maksud

2.    Jenis Penilaian : nontes
Bentuk Penilaian : Pengamatan
Instrumen : Lembar pengamatan (daftar cek (√))

No.
Nama siswa
Deskripsi
Keterangan
Ya
Tidak


Menunjukkan reaksi kinetik seperti memperhatikan dan mencatat selama kegiatan menyimak dengan penuh rasa ingin tahu




Membuat contoh kata, frasa, kalimat yang mengandung lafal, intonasi, tekanan, dan jeda yang lazim/baku dengan kerja keras




Membandingkan contoh kata, frasa, kalimat yang mengandung lafal, intonasi, tekanan, dan jeda yang lazim/baku dengan yang tidak baku dalam kehidupan sehari-hari secara kreatif





Nilai akhir = Skor yang didapatkan siswa    x 100
Skor maksimal (20)


Mengetahui,
Kepala SMKN 8 MALANG


Drs. H. Adi Priyono, M.Pd.
NIP19560530 198403 1 006
Malang,       Juli 2012
Guru mata Pelajaran



Wiwik Andrianti,S.Pd
NIP197109112006042019.
                                                                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar