AYO,
SEKILAS MENGENAL ETIMOLOGI !
Oleh: Wiwik Andrianti, S.Pd.
Bahasa itu
selalu berkembang, khususnya bahasa Indonesia. Begitu banyak kata-kata baru
baik dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah. Ada beberapa makna bahasa
berubah maupun bergeser, sungguh sangat dinamis.
Etimologi adalah sebuah cabang ilmu
dalam kebahasaan yang mempelajari asal-usul sebuah kata. Pernyataan tersebut menyiratkan
bahwa kata memiliki sejarah, memiliki asal-usul. Dia lahir, tumbuh, dan berkembang. Ada yang hidup terus dipakai
masyarakat pemakai bahasa, dan sebaliknya ada yang begitu lahir terus
menghilang. Contohnya kata ‘sangkil dan mangkus’ yang beberapa saat lalu pernah
muncul sebagai pengganti kata ‘efektif dan efisien’, bahasa ini diambil dari
bahasa Sunda, tetapi hanya sesaat karena masyarakat pemakai bahasa lebih
memilih kata ‘efektif dan efisien’. Hal ini mungkin karena kata ‘efektif dan
efisien’ lebih lama digunakan dan lebih mudah diingat.
Nah! Mari kita coba melihat sekilas
tentang beberapa kata yang menarik untuk dikupas secara etimologinya!
1. Apakah itu
‘empon-empon’?
2. Apakah
hubungan antara kata ‘harta,arti, dan permata’?
3. ‘Lebaran,
lebaran atau leburan’ ?
4. Apakah itu
‘unggah dan unduh’ ?
Empon-empon adalah akar tanaman yang biasa digunakan
sebagai bumbu dapur atau obat-obatan tradisional misalnya: jahe, kunyit,
lengkuas, laos dsb. Mengapa dinamakan empon-empon? Berdasarkan etimologi ‘empon-empon’ diambil
dari bahasa Sansekerta yang mempunyai makna ‘ibu jari yang beruas-ruas’,
sehingga akar tanaman yang fisiknya berbentuk seperti ibu jari yang beruas-ruas
tersebut dinamakan ‘empon-empon’.
Dalam komunikasi sehari-hari kita sering menggunakan
kata ‘harta’, ‘arti’, dan ‘permata’. Siapa mengira kalau ketiga kata tersebut
mempunyai hubungan makna yang sangat erat? Ketiganya berasal dari sejarah
kelahiran yang sama, berasal dari akar yang sama. ‘Harta dan arti’ berasal dari
bahasa Sansekerta ‘artha’ yang bermakna ‘guna’ sedangkan ‘permata’ dari kata
‘parama’ yang bermakna ‘guna yang utama’. Jadi secara etimologis ketiga kata
tersebut bermakna arti atau guna yang utama.
Sekarang, coba lihat apa maknanya? Terjadi pergeseran
makna/perubahan makna.
Seluruh umat Islam di dunia pasti merayakan hari
raya Idul Fitri setiap tanggal I syawal, sekali dalam setahun. Umat Islam di
Indonesia biasa menyebutnya LEBARAN, sebagai hari kemenangan setelah berpuasa
sebulan penuh di bulan Ramadhan. Idul Fitri berasal dari bahasa Arab, ‘id-al
fitr’ yang bermakna hari raya kecil.
Bagaimana dengan LEBARAN?
Ada
anggapan LEBARAN berasal dari kata lebar dalam bahasa Indonesia. Artinya
lebaran adalah saatnya melebarkan hati untuk saling memaafkan. Namun bila
benar, seharusnya lebaran ditulis
lebaran ( e dilafalkan seperti melafalkan kata bebek). Ada juga yang
beranggapan LEBARAN berasal dari kata ‘lebur’ yang berarti ‘luluh’ atau
‘hancur’, maksudnya pada saat lebaran dosa-dosa kita hancur setelah berpuasa
dan bermaaf-maafan. Seandainya ini pun betul seharusnya LEBARAN tertulis
LEBURAN, bukan LEBARAN. Setelah ditelusuri (Melodi Violin, Artikel Bahasa,
2010), LEBARAN berasal dari bahasa Jawa dan Sunda. Dalam bahasa Jawa dari kata
lebar yang berarti ‘sesudah atau setelah’, dalam bahasa Sunda dari kata lebar
yang berarti ‘bebas, lepas, selesai, sudah, dan berakhir’. Supaya menjadi kata
benda akhiran –an dilekatkan, Lebaran.Karena jumlah penutur bahasa Jawa dan Sunda
adalah jumlah penutur bahasa daerah yang terbesar pertama dan kedua di
Indonesia, kata lebaran segera diserap ke dalam bahasa
Indonesia.
Ada kata baru dalam perbendaharaan bahasa Indonesia ‘unggah’
padanan dari kata ‘upload’ dan ‘unduh’ padanan dari kata ‘download’. Kompas yang paling sering menggunakan
kata tersebut. Secara etimologi unggah bermakna mendudukkan orang(biasanya anak
kecil) ke tempat yang lebih tinggi, dan lebih sederhana lagi diartikan ‘naik’.
Sedangkan ‘unduh’ diartikan sebagai ‘mengambil’, dalam tradisi JAwa mengunduh
adalah mengambil/memanen hasil tanaman. Kemauan dan kreativitas untuk mengganti
serapan asing dengan bahasa daerah kita perlu diacungi jempol, menyebar pada
masyarakat pemakai bahasa dan diminati, digunakan sampai saat ini.
Nah! Demikianlah sekilas tentang ETIMOLOGI. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar